Jumat, 31 Maret 2017

Blog ini dibuat untuk memenuhi salah satu proyek matakuliah Optoelektronika dengan Dosen Pengampu Bapak Apit Fathurohman, S. Pd., M. Si

APA ITU OPTOELEKTRONIKA ?

PENGENALAN OPTOELEKTRONIKA
 
Optoelektronika adalah cabang ilmu yang mengkaji peralatan elektronik yang berhubungan dengan cahaya dan dianggap juga sebagai sub-bidang dari fotonika. Dalam konteks ini, cahaya yang dikaji juga merangkumi semua spektrum cahaya dalam gelombang elektromagnetik (spektrum elektromagnetik) seperti sinar gamma, sinar-X, ultraviolet dan inframerah, yang merupakan bentuk cahaya radiasi yang tak terlihat selain cahaya yang tampak oleh mata manusia normal (spektrum tampak).
Dalam cabang ilmu ini, kelebihan-kelebihan yang didapati daripada pengabungan dari bidang optik dan elektronik ini, adalah untuk dapat menghasilkan satu peralatan yang jauh lebih baik dan bermanfaat terutama yang berkaitan dengan teknologi telekomunikasi serat optik itu sendiri.
Aspek penting dalam bidang ini adalah bagaimana memanfaatkan sumber foton sebagai media penghantaran bit informasi.
Optoelektronik adalah suatu aplikasi perangkat elektronik yang berfungsi mendeteksi dan mengontrol sumber cahaya atau dapat juga dikatakan sebagai peralatan pengubah dari tenaga listrik ke optik atau sebaliknya. Sumber cahaya yang digunakan dalam aplikasi ini dihasilkan di antaranya dari fotodiode injeksi diode, LED, dan laser. Beberapa sumber ini telah banyak digunakan pada beberapa perangkat optoelektronik yang biasa digunakan dalam bidang telekomunikasi serat optik. 

 https://id.wikipedia.org/wiki/Optoelektronika 
  Pada dasarnya belajar elektronika selalu dimulai dengan pengenalan dasar komponen-komponen elektronika itu sendiri. Dan untuk tahap selanjutnya baru masuk kedalam pemahaman yang lebih mendalam, misalnya pembvuatan sirkuit/rangkaian elektronika dalam skala dasar maupun yang lebih kompleks.
Sensor cahaya adalah komponen elektronika yang dapat/berfungsi mengubah suatu besaran optik (cahaya) menjadi besaran elektrik. Sensor cahaya berdasarkan perubahan elektrik yang dihasilkan dibagi menjadi 2 jenis yaitu : Photovoltaic : Yaitu sensor cahaya yang dapat mengubah perubahan besaran optik (cahaya) menjadi perubahan tegangan. Salah satu sensor cahaya jenis photovoltaic adalah solar cell. Photoconductive : Yaitu sensor cahaya yang dapat mengubah perubahan besaran optik (cahay) menjadi perubahan nilai konduktansi (dalam hal ini nilai resistansi). Contoh sensor cahaya jenis photoconductive adalah LDR, Photo Diode,Photo Transistor.Solar Cell simbol solarcell,solar cell,solarcell,panel surya,fungsi sel surya,definisi sel surya,pengertian solar cell Solar cell merupakan jenis sensor cahaya photovoltaic, solar cell dapat mengubah cahaya yang diterima menjadi tegangan. Apabiola solar cell menerima pancaran cahaya maka pada kedua kaki solar cell akan muncul tegangan DC sebesar 0,5 Vdc sampai 0,6 Vdc untuk tiap cell. Aplikasi solar cell yang paling sering kita jumpai adalah pada calculator. LDR (Light Dependent Resistor) Simbol LDR (Light Dependent Resistor),LDR,definisi LDR,pengertian LDR,fungsi LDR LDR (Light Dependent Resistor) adalah sensor cahaya yang dapat mengubah besaran cahaya yang diterima menjadi besaran konduktansi. Apabila LDR (Light Dependent Resistor) menerima cahaya maka nilai konduktansi antara kedua kakinya akan meningkat (resistansi turun). Semakin besar cahaya yang diterima maka semakin tinggi nilai konduktansinya (nilai resistansinya semakin rendah). Aplikasi LDR salah satunya pada lampu penerangan jalan yang akan menyala otomatis pada saat cahaya matahari mulai redup. Photo Diode simbol photo diode,photo diode,dioda foto,definisi dioda foto,sensor dioda foto Photo diode adalah sensor cahaya yang mengadopsi prinsip dioda, yaotu hanya akan mengalirkan arus listrik satu arah saja. Sama seperti LDR, photo diode juaga akan mengubah besaran cahaya yang diterima menjadi perubahan konduktansi pada kedua kakinya, semakin besar cahaya yang diterima semakin tinggi juga nilai konduktansinya dan sebaliknya.                                 http://elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/jenis-sensor-cahaya/
Suatu hal yang sangat menarik untuk kita di dalam mempelajari komponen elektronika, adalah mendalami tentang komponen elektronika optik, atau lebih dikenal dengan istilah opto-elektronik. Mengapa demikian? Karena semua komponen opto-elektronik selalu berhubungan dengan cahaya, baik komponen tersebut bekerja karena ada cahaya, atau menghasilkan cahaya, atau mengubah cahaya.Sebagai pengingat kembali, kita mulai dari pengertiannya lebih dahulu, bahwa: komponen opto-elektronik adalah komponen-komponen yang dipengaruhi oleh sinar (opto-listrik), komponen-komponen pembangkit cahaya (light-emitting), dan komponen-komponen yang mempengaruhi atau mengubah sinar.

Komponen opto-listrik dapat dikatagorikan sebagai:
  • Foto emisi: disini, radiasi yang mengenai katoda, menyebabkan elektron-elektron di-emisikan dari permukaan katoda itu. Contohnya: tabung pengganda foto, LED (Light Emitting Diode), LCD (Liquid Crystal Dinamic), dan dioda laser (Light Amplification by Stimulated Emission of Radiation)
  • Foto konduktif: disini, bila komponen disinari, maka resistansi bahan berubah. Contohnya: dioda foto (diberi tegangan mundur) dan LDR.
  • Foto voltaik: komponen ini akan membangkitkan tegangan pada output yang sebanding dengan kekuatan radiasi. Contohnya: dioda foto (tanpa diberi tegangan), solar cell, transistor foto, darlington foto, FET foto, dan opto electronic coupler.
Semua jenis foto emisi, biasanya menghasilkan sinar dan perpendaran (menjadi cemerlang) sampai menghasilkan sinar yang amat kuat yang dapat mengelas logam. Pada LED akan menghasilkan sinar yang bermacam-macam warna-nya, tergantung dari jenis semikonduktor yang digunakan dan komponen ini umurnya panjang serta kuat, sehingga saat ini banyak digunakan sebagai pengganti lampu rem pada mobil atau sepeda motor. Sedangkan perkembangan LCD sangat pesat dan banyak digunakan sebagai pengganti layar tabung monitor komputer atau TV. Pada sinar laser, banyak digunakan juga pada kedokteran, pengukuran yang presisi pada industri, dan lain-lain.

Untuk foto konduktif, komponen ini akan mempunyai resistansi sangat besar (di atas 100 K-Ohm) saat tidak disinari, dan hanya beberapa ratus ohm saat disinari, dan biasanya digunakan pada lampu taman otomatis. Coba, buatlah/carilah rangkaian taman otomatis dengan menggunakan LDR, dimana saat mulai senja maka lampu ditaman atau diteras rumah mulai menyala secara otomatis (pahamilah! cara kerja rangkaian tersebut mengapa bisa demikian).

Untuk komponen foto voltaik, akan menghasilkan tegangan/arus jika disinari, dan yang paling banyak digunakan saat ini adalah solar cell yang dipakai sebagai penghasil tegangan untuk pengisian baterai sebagai pengganti sumber daya saat listrik AC padam (Coba, kita cari tahu tentang hal itu). 


Lebih Dekat dengan Optoelektronika( DALAM BIDANG ELEKTRONIK )


Optoelektronik adalah suatu aplikasi perangkat elektronik yang berfungsi mendeteksi dan mengontrol sumber cahaya atau dapat juga dikatakan sebagai peralatan pengubah dari tenaga listrik ke optik atau sebaliknya. Sumber cahaya yang digunakan dalam aplikasi ini dihasilkan diantaranya dari fotodiode injeksi diode, LED, dan laser. Beberapa sumber ini telah banyak digunakan pada beberapa perangkat optoelektronik yang biasa digunakan dalam bidang telekomunikasi serat optik.
Pada awal perkembangan semikonduktor telah diketahui bahwa dioda dan transistor peka terhadap cahaya dan juga beberapa devais semikonduktor dapat mengeluarkan cahaya, karena proses rekombinasi. Dari gejala tsb dapat dikembangkan devais-devais sensitif cahaya baik sebagai detektor ataupun pemancar. Pada optoelektronika berkaitan dengan cahaya tampak maupun tak tampak (IR maupun UV). Spektrum gelombang cahaya tsb merupakan bagian dari spektrum gelombang elektromagnet, seperti ditunjukka pada Gambar 1 berikut : 

Besaran-besaran yang biasanya digunakan dalam bidang fotometri dan radiometri adalah :


Ada banyak sumber cahaya buatan seperti lampu pijar, lampu fuorescent, lampu gas discharge (Xenon, Merkuri, dll), namun konsentrasi kita pada sumber cahaya yang dihasilkan dari bahan semikonduktor, seperti LED. Tujuan dari peraga elektronik adalah untuk mengimplemen informasi visual dari peralatan menggunakan devais yang memancarkan cahaya maupun termodulasi oleh cahaya, termasuk pada lampu pijar, lampu gas discharge (tabung Nixie), LCD dan LED.
Masing-masing peraga tadi berbeda dalam hal kemampuannya dan kebutuhannya, seperti warna dan kecerahannya, disipasi daya, ukuran, tegangan dan arus yang diperlukan dan pengaruhnya terhadap lingkungan (seperti suhu, getaran, dll).
Dominasi elektronika digital menyebabkan alat peraga juga bergeser ke alat-alat peraga kompatibel digital, seperti pada LED, peraga 7-segmen, peraga 4x7-segmen dan peraga 5x7-segmen, termasuk LCD.
sumber : Wijaya, Sastra Kusuma. tanpa tahun. DIKTAT ELEKTRONIKA I : OPTOELEKTRONIKA. JAKARTA : FMIPA UI.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Blog ini dibuat untuk memenuhi salah satu proyek matakuliah Optoelektronika dengan Dosen Pengampu Bapak Apit Fathurohman, S. Pd., M. Si

APA ITU OPTOELEKTRONIKA ? PENGENALAN OPTOELEKTRONIKA   Optoelektronika adalah cabang ilmu yang mengkaji peralatan elektronik yang ...