Jumat, 17 Maret 2017

Blog ini dibuat untuk memenuhi salah satu proyek matakuliah Optoelektronika dengan Dosen Pengampu Bapak Apit Fathurohman, S. Pd., M. Si




Propagasi Cahaya dalam Pandu  Gelombang Fiber Optik

 





 
 Hasil gambar untuk Propagasi Cahaya dalam Pandu  Gelombang Fiber Optik


A)    Pengertian Fiber optik








Fiber optik (serat optik) adalah suatu dielektrik waveguide (pandu gelombang) yang beroperasi pada frekuensi optik atau cahaya. Fiber optik berbentuk silinder dan menyalurkan energi gelombang elektromagnetik dalam bentuk cahaya di dalam permukaannya dan mengarahkan cahaya pada sumbu axisnya Hal-hal yang mempengaruhi transmisi dengan waveguide ditentukan oleh karakteristik bahannya, yang merupakan faktor penting dalam penyaluran suatu sinyal sepanjang fiber optik. Serat optik merupakan saluran transmisi atau sejenis kabel yang terbuat dari kaca atau plastik yang sangat halus dan lebih kecil dari sehelai rambut, dan dapat digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain. Sumber cahaya yang digunakan biasanya adalah laser atau LED. Kabel ini berdiameter lebih kurang 120 mikrometer. Cahaya yang ada di dalam serat optik tidak keluar karena indeks bias dari kaca lebih besar daripada indeks bias dari udara, karena laser mempunyai spektrum yang sangat sempit. Kecepatan transmisi serat optik sangat tinggi sehingga sangat bagus digunakan sebagai saluran komunikasi.
Perkembangan teknologi serat optik saat ini, telah dapat menghasilkan pelemahan (attenuation) kurang dari 20 decibels (dB)/km. Dengan lebar jalur (bandwidth) yang besar sehingga kemampuan dalam mentransmisikan data menjadi lebih banyak dan cepat dibandingan dengan penggunaan kabel konvensional. Dengan demikian serat optik sangat cocok digunakan terutama dalam aplikasi sistem telekomunikasi. Pada prinsipnya serat optik memantulkan dan membiaskan sejumlah cahaya yang merambat didalamnya. Efisiensi dari serat optik ditentukan oleh kemurnian dari bahan penyusun gelas/kaca. Semakin murni bahan gelas, semakin sedikit cahaya yang diserap oleh serat optik.
Stuktur fiber optik biasanya terdiri atas 3 bagian, yaitu :
a.       Bagian yang paling utama dinamakan inti (core) Gelombang cahaya yang dikirim akan merambat dan mempunyai indeks bias lebih besar dari lapisan kedua, dan terbuat dari kaca. Inti (core) mempunyai diameter yang bervariasi antara 5 – 50 micro meter tergantung jenis serat optiknya.
b.      Bagian kedua dinamakan lapisan selimut / selubung (cladding ) Bagian ini mengelilingi bagian inti dan mempunyai indeks bias lebih kecil dibanding dengan bagian inti, dan terbuat dari kaca.
c.       Bagian ketiga dinamakan jacket (coating) Bagian ini merupakan pelindung lapisan inti dan selimut yang terbuat dari bahan plastik elastik.Struktur dari fiber optik ini dapat di perlihatkan berikut ini :


Gambar Struktur Fiber Optik
Serat optik merupakan media transmisi atau pandu gelombang cahaya berbentuk silinder yang dikembangkan diakhir tahun 1960-an sebagai jawaban atas perkembangan sistem komunikasi yang semakin lama membutuhkan bandwidh yang besar dengan laju transmisi yang tinggi. Serat optik terbuat dari bahan dielektrik berbentuk seperti kaca. Di dalam serat inilah energi cahaya yang dibangkitkan oleh sumber cahaya disalurkan sehingga dapat diterima di ujung unit penerima (receiver).Serat optik terdiri dari dua jenis yaitu serat optik kabel dan serat optik plastik. 

1.      serat optik kabel
Serat optik kabel banyak digunakan untuk transmisi jarak jauh sementara untuk serat optik plastik hanya digunakan untuk komunikasi jarak pendek. Serat optik banyak dibuat dari kaca atau bahan silika (SiO2), yang biasanya diberi doping untuk menaikkan indeks biasnya. Serat optik plastik tidak jauh berbeda dengan serat optik kabel, hanya saja untuk serat optik kabel dilengkapi dengan kevlar untuk penguat serat optik.
2.      Serat Optik Plastik
Serat optik plastik adalah jenis serat optik yang terbuat dari jenis plastik tertentu dengan indeks bias tertentu. Serat optik plastik kurang banyak digunakan sebagai media transmisi jarak jauh.
Perkembangan fiber optik saat ini tidak lagi terpusat pada jaringan telekomunikasi sebagai media transmisi data. Perkembangan teknologi saat ini juga berpengaruh pada bidang optik. fiber optik menjadi teknologi alternatif yang dapat menggantikan fungsi kabel konvensional sebagai pengalir isyarat elektrikal. Dimana fiber optik sekarang telah dimanfaatkan sebagai sensor atau yang dikenal dengan Fiber Optic Sensor (FOS). Pemanfaatan fiber optik sebagai sensor memiliki banyak kelebihan dibandingkan dengan sensor elektrik yang telah dimanfatkan selama ini. Fiber optik memiliki beberapa kelebihan, termasuk diameter kecil, ringan, tahan terhadap interferensi elektromagnetik, dapat digunakan dalam lingkungan yang kurang ramah (seperti di letakkan di tegangan tinggi dan suhu tinggi), sensitivitas tinggi dan kemampuan untuk merasakan serta mengirimkan informasi (Malla, 2008). Selain itu fiber optik juga tidak mudah korosi, mempunyai bahan isolasi elektrikal (tidak membutuhkan kabel listrik), tidak memicu terjadinya kebakaran atau ledakan akibat dari loncatan elektron seperti halnya pada sensor elektrik.
Sistem sensing (penginderaan) berdasarkan pada fiber optik telah meningkat penggunaannya dalam telekomunikasi, perangkat listrik, struktur ruang angkasa dan di bidang medis. Pemanfaatan sensor fiber optik sekarang ini sudah sangat beragam seperti fiber untuk sensor gas (Sekimoto et.al., 2000 and Cao and Duan, 2005), kelembaban (Maddu et.al., 2006), pengukuran suhu (Tam et.al., 2007), tekanan (Urban et.al., 2010), sensor getaran (Hariyanto et.al., 2011), perpindahan (Gaikward et.al, 2012 ), dan lain sebagainya.
Pemanfaatan Fiber Optic Sensor (FOS) sebagai sensor tekanan, temperatur, strain, bertumpu pada kinerja fiber optik sebagai sensor pergeseran dengan memanfaatkan daerah kerja sensor pergeseran tersebut. Namun ada pula sensor fiber optik yang memanfaatkan rugi-rugi pada fiber optik itu sendiri. Rugi-rugi ini terjadi karena terjadinya pelemahan intensitas cahaya dalam fiber optik karena adanya gangguan, seperti bengkokan (bending). Karena adanya pelemahan intensitas ini, maka intensitas yang ditangkap oleh receiverotomatis berkurang. Prinsip inilah yang dapat dimanfaatkan sebagai sensor. Selain itu ada pelemahan intensitas pada fiber optik juga dapat dilakukan dengan cara menggores fiber itu sendiri. Saat cahaya yang lewat pada fiber optik melewati daerah yang tergores, maka sebagian cahaya akan terhambur keluar dan juga intensitas cahaya yang ditangkap receiver otomatis juga berkurang. Prinsip ini juga dimanfaatkan untuk sensor fiber optik, seperti sensor fiber berbasis evanescent wave (sensor gas, uap, maupun sensor berbasis kimia).
Sumber: Dari berbagai jurnal.


B)    Karakteristik Serat Optik
a.      Pemantulan Internal Total
Ketika cahaya yang menjalar di dalam bahan transparan yang memiliki perbedaan indeks bias, sehingga menemui permukaan bahan transparan lainnya, maka dua hal akan terjadi, yaitu:
1.      Sebagian cahaya dipantulkan, dan
2.      Sebagian cahaya diteruskan ke dalam bahan transparan kedua.
Cahaya yang diteruskan biasanya berubah arah ketika memasuki bahan kedua, yaitu jika cahaya masuk dengan sebuah sudut terhadap garis normal permukaan bahan. Pembelokan cahaya ini timbul karena pembiasan yang bergantung pada kecepatan cahaya di dalam suatu bahan, dan kecepatannya berbeda di dalam bahan di dalam bahan dengan indeks bias berbeda. Seberkas sinar datang dari medium pertama yang mempunyai indeks bias dengan sudut datang , sinar itu dibiaskan pada bidang batas dan masuk ke medium kedua yang mempunyai indeks bias  dengan sudut bias  . Menurut hukum Snell pembiasan tersebut dapat dituliskan dalam bentuk:
                       
a.       Numerical Aperture Sinar cahaya yang masuk ke dalam inti serat optik membentuk sudut datang tertentu terhadap poros serat optik. Sudut yang menuju ke arah permukaan serat optik, tidak semua akan diteruskan. Tetapi ada syarat tertentu agar sinar yang datang tersebut dapat diteruskan. Gambar 3 menunjukkan adanya sudut  yang merupakan batas agar sinar dapat melewati serat optik. Sudut ini disebut Numerical Aperture Sinar tidak dapat melewati serat optik jika datang dengan sudut lebih besar dari  Sinar ini bisa masuk ke serat optik tetapi tidak dapat melewati serat optik karena sinar telah diserap oleh cladding. Sedangkan semua sinar dengan sudut datang kurang dari  dapat masuk dan melewati serat optik, sinar ini akan mengalami pematulan internal total yang menyebabkan sinar tetap berada dalam serat optik.
b.      Rugi-Rugi Daya Serat Optik
Daya yang dibawa oleh cahaya akan mengalami pelemahan (rugirugi/loss) akibat terjadinya kebocoran atau karena kurangnya kejernihan bahan serat optik. Besaran pelemahan daya pada serat optik dinyatakan sebagai perbandingan antara daya pancaran awal terhadap daya yang diterima dan dinyatakan dalam deci-Bell (dB). Pelemahan daya disebabkan oleh 3 faktor utama yaitu absorpsi, hamburan (scattering) dan lekukan (bending losses). Gelas yang merupakan bahan pembuat serat optik biasanya terbentuk dari silicon-dioksida (SiO2) yang memiliki indeks bias tertentu. Variasi indeks bias diperoleh dengan menambahkan bahan lain seperti oksida titanium, thallium, germanium atau boron. Dengan susunan bahan yang tepat maka akan didapatkan atenuasi yang kecil. Pelemahan energi yang mengakibatkan pelemahan amplitudo gelombang yang sampai pada penerima menjadi lebih kecil dari pada amplitudo yang dikirimkan oleh pemancar. Cahaya yang merambat sepanjang serat optik mengalami penurunan energi secara eksponensial terhadap jaraknya. Jika P(0) adalah daya optik awal dalam serat (pada z = 0), dan P(z) adalah daya optik setelah menempuh z, maka diperoleh hubungan sebagai berikut:
P (z) = P (0)
                                     
Dengan merupakan koefisien atenuasi satuannya km-1, z adalah panjang lintasan serat optik yang digunakan untuk perjalanan sinar (gelombang elektromagnetik). Secara ringkas dalam perhitungan atenuasi dalam serat optik dinyatakan dengan decibel per kilometer (dB/km)
C)   Penerapan Fiber optik
LED (Light Emitting Diode)
Dalam transmisi serat optik, digunakan sumber cahaya yang monokromatis. Sumber cahaya yang monokromatis yang digunakan untuk transmisi cahaya serat optik dapat menggunakan laser, diode laser, atau LED. Penggunaan laser sebagai sumber cahaya cukup rumit karena menggunakan sumber tegangan yang cukup tinggi dan pemasangannya harus hati-hati, sehinga digunakan sumber cahaya lain yang menggunakan sumber tegangan kecil dan pemasangannya mudah yaitu LED atau diode cahaya. Dioda adalah komponen aktif bersaluran dua. Dioda mempunyai dua elektroda aktif dimana isyarat dapat mengalir, dan kebanyakan dioda digunakan karena karakteristik satuarah yang dimilikinya. Kesearahan yang dimiliki sebagian besar jenis dioda seringkali disebut karakteristik menyearahkan. Fungsi paling umum dari diodaadalah untuk memperbolehkan aliran arus listrik dalam suatu arah yang disebut kondisi panjar maju dan untuk menahan arus dari arah sebaliknya yang disebut kondisi panjar mundur. Saat ini dioda yang paling umum dibuat dari bahan semikonduktor seperti silikon atau germanium. LED (Light Emitting Diode) atau kadang disebut juga diode cahaya adalah suatu semikonduktor yang memancarkan cahaya monokromatik yang tidak koheren ketika diberi tegangan maju. Gejala ini termasuk bentuk elektroluminesensi yang diketahui bahwa elektron yang menerjang sambungan P-N juga melepaskan energi berupa energi panas dan energi cahaya. LED dibuat agar lebih efisien jika mengeluarkan cahaya. Untuk mendapatkan emisi cahaya pada semikonduktor, doping yang digunakan adalah galium, arsenik dan phospor. Jenis doping yang berbeda menghasilkan warna cahaya yang berbeda pula.
Warna yang dihasilkan bergantung pada bahan semikonduktor yang dipakai, dan bisa juga ultraviolet dekat atau inframerah dekat Semikonduktor adalah material dengan konduktivitas diantara konduktor dan isolator, susunan atom-atomnya membentuk struktur kristal. Akibat larangan Pauli, yaitu larangan adanya 2 buah elektron yang berada dalam state yang sama dalam waktu yang sama, sehingga elektron-elektron dari atom-atom kristal semikonduktor pada tingkat energi yang hampir sama akan membentuk tingkat-tingkat energi yang sangat berdekatan yang disebut pita energi. Pita energi yang berhubungan dengan pemancaran cahaya adalah pita energi valensi dan pita energi konduksi.
Jika elektron dari pita valensi karena mendapatkan energi maka tereksitasi ke pita konduksi sehingga tempat kosong yang ditinggalkan oleh elektron tersebut disebut hole yang dipandang bermuatan positif. Elektron pada pita konduksi tersebut dapat turun kembali ke pita valensi mengisi hole, peristiwa ini disebut rekombinasi. Pada peristiwa rekombinasi akan dipancarkan cahaya bersesuaian dengan selisih kedua pita energi tersebut.Kondisi untuk transisi tersebut adalah momentum dari elektron secara ideal harus konstan. Pada Gambar (11.a) elektron mengalami transisi secara langsung dan mudah dari level energi tinggi ke rendah dan cahaya secara mudah diradiasikan. Pada Gambar (11.b) momentum juga harus berubah, transisi elektron menjadi sulit dan probabilitas dari cahaya yang diemisikan lebih kecil. Proses pada Gambar (11.a) dan (11.b) disebut semi-konduktor transisi langsung dan transisi tidak langsung.
Gambar 11. Transisi langsung dan tidak langsung


Panjang gelomang yang dipancarkan bergantung dengan gap energi ;
c adalah kecepatan cahaya, h adalah tetapan Planck dan Eg adalah energi gap antara pita konduksi dan valensi yang merupakan karakteristik dari material semi- konduktor. Berbagai jenis material semi-konduktor tersedia sehingga panjang gelombang yang dihasilkan hampir memuat semua spektrum dari daerah tampak sampai infra-merah dekat.
Pada LED (Light Emiting Diode), cahaya langsung dipancarkan, sedangkan pada diode laser lapisan tengah elemen semikonduktor dirancang sebagai zona aktif. Ujung-ujung zona aktif ini memantulkan dan memperkuat intensitas laser sebelum memancar keluar. Besar Serat optik plastik banyak dikembangkan sebagai sensor karena mudah diubah-ubah dan diberi perlakuan, sedangkan serat optik kaca terlalu rapuh dan ukurannya yang kecil sehingga sulit untuk diberi perlakuan. Serat optik plastik terdiri dari teras (core), selongsong (cladding), dan jaket pelindung. Teras dan selongsong dibuat berbeda indeks bias, agar bisa terjadi pemantulan internal total.
Pemantulan internal total inilah yang menyebabkan cahaya tetap berada dalam serat optik. Sementara jaket digunakan untuk melindungi serat optik dari kondisi lingkungan yang merusak. Jaket pelindung adalah pelindung lapisan teras dan selongsong. Serat optik diberi jaket pelindung yang kegunaannya untuk menghindari terjadinya kerusakan yang disebabkan oleh pengaruh luar baik pada saat penggunaan atau akibat pengaruh lain, bagian ini terlibat dalam memadu cahaya
(Ahmad Mulia Rambe, 2003: 4).


D. Pandu gelombang Fiber Optik
Pandu gelombang adalah sebuah medium yang digunakan untuk memandu gelombang, seperti gelombang elektromagnetik atau gelombang suara. Pandu gelombang yang digunakan berbeda-beda disesuaikan dengan jenis gelombang yang akan dipandu. Pandu gelombang yang asli dan yang paling umum digunakan adalah pipa berongga yang terbuat dari logam yang konduktif yang digunakan untuk membawa gelombang radio berfrekuensi tinggi khususnya gelombang mikro (microwaves). Pandu gelombang memiliki bentuk geometri yang berbeda-beda yang dapat menahan energi dalam satu dimensi seperti pandu gelombang yang berbentuk lempeng (slab waveguide) atau dalam dua dimensi seperti dalam fiber atau channel waveguide. Selain itu, pandu gelombang yang berbeda digunakan untuk memandu gelombang dengan frekuensi yang berbeda-beda; contohnya fiber optic digunakan untuk memandu cahaya (frekuensi tinggi) dan tidak memandu gelombang micro yang memiliki frekuensi yang lebih rendah dibandingkan dengan cahaya tampak.
Sebuah aturan yang harus diingat adalah lebar dari pandu gelombang harus memiliki orde yang sama dengan besar dari panjang gelombang yang akan dipandu. Terdapat beberapa struktur dialam yang bertindak sebagai pandu gelombang; contohnya sebuah lapisan di lautan yang dapat memandu suara paus dalam jarak yang sangat jauh.
Pemanduan cahaya dalam pandu gelombang hanya terjadi bila n2 > n3 ≥ n1 dan tebal lapisan filmnya harus lebih besar dari tebal terpancungnya. Hal ini disebabkan karena gelombang optik yang terpandu dalam lapisan film merupakan gelombang optik yang harus mengalami pemantulan internal total setelah menumbuk bidang batas film-substrat dan film-kover.
Pada fiber optik, indeks bias inti haruslah lebih besar daripada indeks bias selubung/selimut, agar berkas cahaya yang masuk dalam fiber optik mengalami pemantulan dalam total sehingga dapat terpandu sepanjang fiber optik.
Penggunaan dari pandu gelombang untuk mentransmisikan sinyal telah diketahui bahkan sebelum istilah tersebut diciptakan. Fenomena dari gelombang suara yang dipandukan melalui kawat tegang (taut wire) telah diketahui sejak lama, serta suara yang dipandukan melalui pipa berongga seperti “cave” atau “medical stethoscope”. Penggunaan lain dari pandu gelombang adalah mentransmisikan energy diantara komponen-komponen dari sebuah system seperti peralatan radio, radar, tau optic. Pandu gelombang merupakan prinsip dasar dari “guided wave testing (GWT)” yaitu salah satu dari banyak metode dari “non-destructive evaluation”.
Contoh khusus:
· Fiber optic mentransmisikan cahaya dan sinyal untuk jarak yang sangat jauh dan dengan laju sinyal yang tinggi.
· Dalam sebuah oven microwave, sebuah pandu gelombang mengarahkan energy dari magnetron dimana gelombang-gelombang dibentuk dalam cooking chamber.
· Dalam sebuah radar, pandu gelombang mengarahkan gelombang ke antenna, dimana dibutuhkan impedansi yang sesuai agar transmisi energinya efisien.
· Sebuah pandu gelombang yang disebut “stripline” dapat dibuat dalam sebuah “printed circuit board”, dan digunkan untuk mentransmisikan sinyal gelombang mikro dalam sebuah papan. Pandu gelombang jenis ini sangat mudah untuk di fabrikasi dan memiliki dimensi yang kecil yang muat dengan “printed circuit board”.
· Pandu gelombang digunakan dalam instrument ilmiah untuk mengukur sifat-sifat optic, akustik, dan elastic dari sebuah material dan objek. Pandu gelombang dapat dihubungkan dengan sampel dengan meletakkannya pada sampel seperti dalam “Medical Ultrasonography”.Gelombang elektromagnetik yang dipropagasikan sepanjang sumbu pandu gelombang dapat dijelaskan melalui persamaan gelombang yang diturunkan dari persamaan Maxwell, dan dimana panjang gelombangnya bergantung terhadap struktur dari pandu gelombang, dan material yang berada di dalamnya (udara, plastic, vakum, dll), dan juga frekuensi dari gelombangnya.Distribusi spasial dari medan listrik dan medan magent yang bergantung waktu di dalam pandu gelombang bergantung terhadap kondisi pada syarat batas yang ditetapkan oleh bentuk dan material dari pandu gelombang. Kita anggap pandu gelombang terbuat dari bahan logam konduktor yang baik sehingga dapat kita anggap sebagai konduktor yang sempurna. Hampir semua pandu gelombang memiliki tembaga pada bagian dalamnya, ettapi bebebrapa diantaranya bahkan dilapisi dengan perak atau emas pada bagian dalam (konduktor yang sangat baik dan tahan terhadap korosi). Sekarang, kondisi pada syarat batasnya adalah sebgai berikut:
· Gelombang elektromagentik tidak melewati konduktor, melainkan direfleksikan
· Setiap medan listrik yang menyentuh konduktor harus berada dalam posisi tegak lurus terhadap sumbu pansu gelombang.
· Setiap medan magentik yang berada dalam konduktor harus berada dalam posisi sejajar terhadap sumbu pandu gelombang.
Kondisi syarat batas ini menghilangkan solusi persamaan gelombang yang tak terbatas, salah satu yang tersisa merupakan solusi yang paling mungkin untuk persamaan gelombang dalam pandu gelombang. Analisis dari solusi yang tersisa pada gelombang elektromagnetik sangat matematis.
Mode propagasi dalam sebuah pandu gelombang merupakan salah satu solusi dari persamaan gelombang, atau dengan kata lain bentuk dari gelombangnya. Karena “constraint” dari kondisi batas, maka frekuensi dan bentuk dari fungsi gelombang yang dapat di propagasikan dalam pandu gelombang menjadi terbatas. Frekuensi terendah dalam mode tertentu yang dapat di propagasikan disebut “cutoff frequency” dari mode tersebut. Mode dengan “cutoff frequency” terendah merupakan mode dasar daripandu gelombang

E. Propagasi cahaya daalm pandu gelombang fiber optik
Gelombang-gelombang dalam ruang terbuka (misalnya cahaya) dipropagasikan ke semua arah, seperti gelombang speris (bola). Dengan cara ini, mereka akan kehilangan energinya sebanding dengan kuadrat jaraknya; oleh karena itu pada jarak R dari sumber besar energinya adalah energy sumber dibagi dengan R2. Pandu gelombang menahan gelombang untuk dipropagasikan dalam satu dimensi, sehingga dalam kondisi ideal gelombang tidak akan kehilangan energinya selama dipropagasikan.
Gelombang cahaya dalam pandu gelombang tertahan karena total refleksi dari dinding gelombang, sehingga propagasi dalam pandu gelombang kira-kira dapat digambarkan seperti “zigzag” diantara dinding-dinding pandu gelombang. Deskripsi ini tepat untuk gelombang elektromagnetik dalam tabung berongga yang berbentuk persegi atau lingkaran.
Konsep dasar moda terpandu biasanya dijelaskan dengan menggunakan model sinar optik. Moda tersebut dapat digunakan karena proses pemanduan cahaya dalam pandu gelombang erat kaitannya dengan fenomena-fenomena sinar optik pada bidang batas antara dua medium. Gelombang optik yang terpandu dalam pandu gelombang dalam bentuk moda gelombang optik adalah gelombang optik yang mengalami pantulan internal total pada kedua bidang batas film-kover dan film-substrat. Dalam penjabaran mekanisme perambatan cahaya pada serat optik, biasanya dijelaskan berdasarkan teori sinar.
Propagasi cahaya dalam pandu gelombang serat optik terjadi dalam struktur fiber optik, yaitu inti(core), kulit(cladding), dan jaket(coating). Kulit terbuat dari silika tanpa atau dengan sedikit doping, indeks bias kulit sedikit lebih rendah daripada rendah daripada indeks bias teras. Komposisi teras kulit yang demikian diperlukan agar sinar yang masuk ke dalam dapat terpantul-pantul secara sempurna sepanjang perjalanannya. Pantulan sempurna hanya dapat terjadi jika sinar datang dari medium yang lebih rapat ke medium yang kurang rapat dan sinar datang dengan sudut datang yang melebihi sudut kritiknya, peristiwa fisis semacam ini sering kita lihat di jalanan pada waktu terik matahari sebagai asap (mirage).
Fungsi lain dari kulit yang tak kalah pentingnya adalah :
1.      melindungi teras dari kotoran-kotoran
2.      menaikkan ketahanan serat terhadap usikan-usikan mekanis
3.      mengurangi kerugian akibat hamburan oleh diskontinuitas dielektrik di permukaan teras
Pada peristiwa pantulan sempurna oleh kulit, sebetulnya masih disertai juga oleh rembesan sinar ke dalam kulit. Hal ini dapat menyebabkan kerugian transmisi dan menyebabkan sinar yang tak sejajar sumbu serat mencapai ujung seberang lebih dulu, sinar memiliki laju rambat yang lebih besar di dalam kulit daripada di dalam teras.
Sebuah sinar di dalam serat terdiri dari dua komponen, yaitu komponen sejajar sumbu dan komponen tegak lurus sumbu. Komponen yang tegak lurus sumbu berarti tegak lurus pula dengan perbatasan teras kulit. Ternyata hanya sinar yang komponen tegak lurusnya membentuk gelombang diam (stasioner) yang dapat menjalar sepanjang serat, kibatnya sinar yang merambat dalam serat cacahnya terbatas (disebut mode). Di dalam serat yang diameter terasnya kecil (1-2mm) hanya satu mode saja yang dapat merambat, serat ini disebut serat bermode tunggal. Di dalam serat semacam ini pantulan sempurna tidak akan terjadi jika amplitudo sinar melebihi jari-jari teras. Ukuran serat mode tunggal yang kecil itu tidak menguntungkan, karena terdapat kesulitan mengumpan sinar masuk ke dalamnya. Ukurannya dapat diperbesar dengan cara membuat indeks bias terasnya. Serat bermode tunggal biasanya juga dikaitkan dengan panjang gelombang sinar yang lewat, serat ini menggunakan diode laser sebagai pengumpan sinarnya, kita tahu bahwa laser memiliki panjang gelombang tunggal sehingga cocok dengan nama mode tunggal. Penggunaan laser di sini mengakibatkan serat mampu membawa data dengan laju yang amat cepat dan dengan distorsi yang minimal.
Serat yang mengijinkan beberapa mode merambat di dalamnya disebut serat bermode banyak (multimode). Jika indeks bias teras dan kulit berbeda drastis, disebut indeks-langkah (step-index), setiap mode yang lewat memiliki jarak tempuh yang berbedabeda. Akibatnya mereka tiba di ujung seberang pada seberang pada saat yang tidak sama pula, dikatakan terjadi pelebaran pulsa yang akan menurunkan laju transmisi datanya. Peristiwa dispersi antar mode ini dapat dikurangi dengan cara membuat indeks bias yang turun sedikit demi sedikit dari teras sampai ke kulit, serat yang demikian ini disebut serat dengan graded-index. Sistem Penyaluran Gelombang optik
(1) Sistem Propagasi Ruang Bebas Sistem propagasi ruang secara optik mempunyai keuntungan dari sifat keserdehanaannya dan pengunaan sistem ini dengan kapasitas kecil pada saat ini sudah mungkin untuk dilaksanakan.
Gambar. 9.2.1 Diagram Penyaluran Cahaya Untuk Sistem Gelombang Pembawa.
(2) Sistem Penyaluran Melalui Kabel
Ada suatu media bagi penyaluran gelombang oprik seperti kabel optik yang mempunyai sifat flexibel seperti kabel biasa. Dengan metoda ini maka penyaluranya tidak lagi terpengaruh oleh keadaan cuaca dll, yang selalu mempunyai pengaruh terhadap propagasi ruang. Pada saat ini ada 2 tipe fiber optik bagi pembuatan kabel optik yang mengkin dipergunakan bagi masa mendatang. Jenis ini adalah : tipe focussing dan tipe clad. Pada tipe focussing indek bias menuju pusat dari gelas fiber terbagi secara parabolik (parabolically distributed). Sedangkan untuk tipe clad bagian luar gelas fiber ditutup dengan gelas fiber lain yang mempunyai indek bias kecil, sehingga sinar tidak keluar dari gelas fiber disebabkan refleksi total pada permukaan yang mempunyai indek bias yang tidak merata.

Gambar 9.2.2 Konsep diagram sistem penyaluran cahaya lewat kabel
(3) Sistem penyaluran Optik dengan pancaran terpimpin (Optical beam guide transmission system). Pancaran optik yang terpimpin (suatu sistem penyaluran optik, dimana lensa-lensa optik atau kaca-kaca cermin diatur pada kedudukan yang teratur bagi keperluan membimbing sinar) mempunyai keuntungan dengan rendahnya redaman penyaluran (mempunyai redaman kira-kira 0,5 dB/Km).
Gambar 9.2.3 Berkas Cahaya dalam tabung penyalur

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Blog ini dibuat untuk memenuhi salah satu proyek matakuliah Optoelektronika dengan Dosen Pengampu Bapak Apit Fathurohman, S. Pd., M. Si

APA ITU OPTOELEKTRONIKA ? PENGENALAN OPTOELEKTRONIKA   Optoelektronika adalah cabang ilmu yang mengkaji peralatan elektronik yang ...